sebenernya judul ini adalah judul sebuah artikel dari buletin 'alukhuwah' yang saya dapat jumat lalu di masjid kampus.
kenapa judulnya itu? karena saya ingin bertanya juga, apa iya kita sedang berjuan untuk islam?
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya tidak akan masuk surga orang kecuali jiwa yang muslim. Namun boleh jadi Allah akan memperjuangkan agama ini melalui orang yang fajir(bermaksiat)." (HR Bukhari dan Muslim)Hadits di atas juga saya dapat dari buletin itu. kaget, tersindir, malu, dan takut. Perasaan-perasaan itu langsung campur aduk. Apakah saya termasuk orang yang disinggung dalam hadits tersebut? na'udzubillah...
hadits lengkapnya begini
Dari Abu Hurairah Radhiallahu'anhu, beliau mengatakan: "Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu beliau mengatakan pada orang yang mengaku ISlam, "Dia termasuk pemduduk neraka." Ketika mengikuti peperangan, orang tersebut begitu semangat. Namun ia terkena luka parah. Kemudian ada yang berkata pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Yang engkau katakan bahwa ia termasuk penduduk neraka, ia benar benar hari itu telah berperang, lalu mati." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tetap mengatakan, "ia penghuni neraka." Sebagian orang pun terheran heran dan tetap dalam keadaan seperti itu. Ternyata ada yang menceritakan bahwa orang tersebut sebelum mati, ia memiliki luka yang cukup parah. Ketika di malam hari, ia tak sabar menahan lukanya tersebut. Lalu ia pun membunuh dirinya sendiri. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dikabarkan tnetang hal ini. Kemudian beliau pun bersabda, "Allahu akbar. Sesungguhnya aku bersaksi bahwa aku adalah hamba Allah dan Rasul-Nya." Kemudian beliau pun memerintahkan Bilal dan beliau menyeru pada manusia, "Sesungguhnya seseorang tidak akan masuk surga kecuali jiwa yang muslim. Namun boleh jadi Allah akan memperjuangkan agama ini melalui orang yang fajir."dalam buletin itu juga ada beberapa penjelasan hadits tersebut. berikut diantaranya
"jangan tertipu dengan orang orang yang memperjuangkan atau membela islam, sampai kita ketahui bahwa mereka benar benar berpegang teguhpada sunnah.
Jadi semata-mata membela islam dan membuat Islam semakin jaya belum tentu orang tersebut dikatakan berada di atas kebenaran sampai kita tahu bahwa ia memegan ajaran Nabi yang mulia shallallahu 'alaihi wa sallam. Lihatlah orang yang bunuh diri yang disebutkan dalam hadits di atas. Dia memperjuangkan Islam dengan berjiahad di jalan Allah, namun ia pun berbuat maksiat dengan bunuh diri."
ada yang memperjuangkan islam, namun dirinya bergelimang maksiat. ada yang penuh ibadah, dan ia sibuk dengan ibadahnya sendiri.
kawan, semoga kita bukan bagian dari orang fajir yang memperjuangkan Agama Allah.
mari luruskan niat kita berjuang, perbaiki diri kita, perbaiki keluarga, dan lingkungan.
Wallahu a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar