bergeraklah wahai remaja

remaja. wiw. lamun di bahasa inggris mah teenager. artina belasan. berarti yang namanya remaja adalah anak belasan tahun.
tapi, lamun ditilik dari aspek lain (bukan aspek bahasa), remaja adalah masa di mana kita mengalami rasa penasaran yang besar. kata orang yang ahli mah remaja teh masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. jadi, nggak jarang si remaja ini merasa ingin dihormati dan dihargai seperti halnya orang dewasa lain. namun tak jarang si remaja memntingkan egonya dan merengek agar kebutuhannya terpenuhi. iya, gak?

karena remaja adalah masa yang labil, untuk menjadikannya stabil adalah dengan cara menyalurkan emosi (marah, senang, benci, sedih, semua itu emosi) dengan cara yang benar. pernah denger nggak hadits atau kata bijak (entah, saya lupa) yang menyuruh jika marah pada saat berdiri, duduk. jika sedang duduk berbaring. jangan anggap itu nyuruh kita males. emang, sekilas seperti itu. tapi sesungguhnya, itu menyuruh kita untuk bergerak. yap, bergerak. kalo dalam bahasa inggris, move.

bergerak adalah melakukan sesuatu. nggak hanya diem. tapi kita melakukan suatu hal yang produktif. kalo mau disebut dewasa, bersikaplah layaknya orang dewasa, dan hilangkan sikap yang kekanak-kanakan. udah baca buku "jangan kuliah kalo nggak sukses"? saya juga belum.. tapi alhamdulillah udah ikut trainingnya. coba kita keluar dari zona nyaman kita. kalo biasa kita masih bergantung sama orang tua, yuk kita coba buat mandiri. toh yang memberi rizki pada kita Allah, bukan orang tua.

eits, belum selesai. zona nyaman kita bukan hanya soal duit. tapi soal pola pikir. kalo dulu kita cuma mikirin dunia, yuk kita berfikir tentang akhirat. banyak yang mikir, "mati mah masih lama, mumpung muda". coba pikir, yang menguasai kematian kita itu siapa? bukan, bukan grim yang pake jubah dan golok. bukan juga shinigami yang bawa deathnote. tapi Allah subhanahu wa ta'ala. kita nggak tau bakal mati kapan.

akhirnya, mari kita benahi diri kita. agar nggak cuma jadi remaja biasa. tapi remaja luar biasa yang lebih dewasa.

wallahu'alam.