Kamis, 27 Januari 2011

kejamkah dunia ini? atau kita yang kejam?


"Dunia ini sekarang kejam. kalau kita hanya diam, kita akan kalah."
"jadi menurut Mas, karena dunia ini kejam, kita juga harus kejam?"
"iya"
Silahkan anda istighfar kalau merasa ucapan si Mas ini mengerikan. Tapi mungkin itu adalah gambaran pemikiran sebagian masyarakat saat ini. Banyak orang yang sebenarnya kecewa dengan suatu sistem di tempatnya, tapi karena ia tidak sanggup merubahnya, akhirnya ia malah mendukung sistem itu. Si Mas itu juga sebelumnya berkata, "Saya sudah 1,5 tahun kerja di sini. Awalnya saya mempertahankan kejujuran saya. tapi apa yang saya dapat? Kosong. Nggak ada apa apa. Cuma hinaan dan cacian." Masya Allah...

Si Mas itu adalah seorang pegawai di salah satu Universitas Swasta di kota Bandung. Yang nanya dia adalah seorang pendamping mahasiswa Univ. tersebut saat UAS. Dan obrolan itu pun terjadi saat UAS berlangsung.

Yang perlu kita ceermati adalah, apakah semahal itu harga kejujuran di antara kita?

audio
"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta." (Al Baqarah : 10)
Padahal, jika kita tahu betapa perih balasan untuk kebohongan, mungkin kita akan berfikir ulang untuk mengesampingkan kejujuran kita.
Selain itu, mari lihat, betapa mudahnya seseorang menanggalkan idealismenya (yang sebenarbya baik), hanya karena cacian dan makian dari rekannya. Mungkin orang orang sekarang lebih memikirkan citra dirinya di hadapan manusia daripada Allah. Bagaimana tidak? hanya karena cacian saja, dia bisa menanggalkan kejujurannya!
Yah, sudahlah. Mari lupakan dia, dan lihat diri kita sendiri. Apakah kita termasuk orang jujur, atau orang penuh dusta. Apa kita termasuk orang dengan citra di hadapan manusia, atau orang yang berserah diri pada Allah subhanahu wa ta'ala. Hanya diri kalian dan Allah yang kenal diri kalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar