Kamis, 22 Januari 2015

Satu Hati Dua Rasa

Lama tak ada kata tertulis di blog ini. Kini, di sini hanya akan jadi pelampiasan rasa yang seharusnya tak tertuang.

Dalam diri kita, ada satu gumpal daging yang jika ia baik, maka kita akan jadi baik, begitu sabda manusia termulia di dunia. Namun, kini dalam tubuh ini, ia sedang sering dihinggapi dua rasa. Marah dan Cinta, yang tak sesuai dengan seharusnya.

Ada satu nama yang jika ia terdengar, hati ini bergejolak marah. Segala hal yang nama itu lakukan, selalu terdengar salah oleh diri ini. Entah apa yang ia telah lakukan, padahal ia (mungkin) tak pernah menyakiti hati ini secara langsung. Walaupun nama tersebut sudah beberapa kali terlihat atau terdengar berlaku tak sepatutnya pada sahabat-sahabat yang hati ini cinta.

Ada juga satu nama yang jika ia terdengar, membuat hati ini senang, namun gundah. Inilah cinta yang tak seharusnya, yang seharusnya tertahan jauh di lubuk terdalam tanpa diketahui siapapun, kecuali hati ini sendiri dan Sang Maha Mencinta. Namun, kini beberapa nama lain telah mengetahui, bahkan sang pemilik nama tersebut pun (mungkin) telah mengetahui perasaan yang terpendam sejak 6 tahun lalu itu. Beberapakali mata ini membaca tulisan nama tersebut, lalu hati ini merasa senang, senang yang tak seharusnya ada.

Marah dan Cinta ini tidak seharusnya ada sekarang.

Semoga Allah memudahkan mereka untuk pergi dari hati ini secepatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar